Tuesday, November 11, 2008

Let's Start From Small Thing!


Bumi kita sudah 'berubah'. Bisa dibilang, bumi sudah bukan lagi tempat tinggal yang nyaman buat kita. Global Warming, Kebakaran hutan, dan yang paling krusial, SAMPAH!! Hal ini jadi isu yang penting banget karena sampah plastik semakin menumpuk di bumi kita tercinta ini. Plastik sangat sulit hancur secara alami dan juga sulit didaur ulang.Setiap sampah plastik yang dibuang, baru akan hancur dalam waktu 200 sampai 400 tahun. Disamping itu, membakar sampah plastik, menyebabkan zat-zat beracun dari plastik tersebut terlepas ke udara yang kita hirup. Polusi udara seperti ini punya dampak serius karena melemahkan kekebalan tubuh dan memicu kanker.

Dalam proses pembuatan plastik, dimasukkan sejenis bahan pelembut (plasticizers) supaya plastik ini bertekstur licin, lentur, dan gampang dibentuk. Akan tetapi ternyata bahan ini dapat mengontaminasi makanan. Ada juga zat karsinogen yang berbahaya karena berasal dari proses daur ulang yang diragukan kebersihannya. Zat pewarnanya juga bisa meresap ke dalam makanan dan menjadi racun.

Dan walaupun murah bahkan sering diberikan gratis, plastik dibuat dengan menggunakan minyak bumi, sumber energi yang mulai langka dan sangat dibutuhkan umat manusia. Di Inggris saja, diperlukan 2 miliar barel minyak untuk industri kantong plastik. Pada akhirnya minyak yang terpakai terbuang sia-sia karena kantong-kantong plastik itu hanya dipakai sekali-dua kali lalu menggunung di di tempat penampungan sampah, mencemari lingkungan.

Bahkan menurut The Body Shop, setiap harinya sampah warga Jakarta punya berat yang sama dengan 6955 ekor gajah. Bahkan sampah plastiknya bisa menutupi 2600 lapangan bola. Sampah-sampah ini juga menghasilkan gas metan yang bisa memperparah global warming. Fakta lainnya, sampah plastik dari sektor pertanian dunia setiap tahunnya mencapai seratus juta ton. Kalau sampah plastik ini dibentangkan, panjangnya bisa membungkus bumi sampai sepuluh kali!

Binatang juga ikut terkena efek dari makin menggunungnya sampah plastik ini. Di Australia, tercatat lebih dari seratus ribu hewan yang terdiri dari burung, ikan paus, anjing laut, dan kura-kura, mati pertahunnya karena menelan atau terbelit sampah plastik. Akhir-akhir ini pun semakin banyak kejadian ikan-ikan laut berukuran besar seperti paus, hiu, atau lumba-lumba terdampar di pantai. Selain karena gejala alami, tapi sebagian besar hal itu juga diakibatkan karena radarnya terganggu oleh sampah-sampah di laut. Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak ditemukan saat pembersihan pesisir dan laut.


Kebayang nggak sih kalo hal ini dibiarkan terus menerus, gimana efeknya buat kita?

Oke deh, kita nggak usah dulu mikirin generasi ke depannya gimana. Coba pikirin diri kita dulu. Kita nggak mau kan, banjir jadi tradisi tiap tahun (udah kayak mudik ajah!)??! Perubahan memang nggak gampang, tapi semua bisa dimulai dari hal-hal yang paling kecil sekalipun.

Yang paling simpel yaa, BUANG SAMPAH DI TEMPATNYA.

Nggak susah kok sebenernya. kalo sampah-sampah itu udah bener tempatnya (bukan di sungai atau mampetin saluran air), nantinya akan lebih gampang buat melanjutkan ke step berikutnya. Misalnya, misahin sampah basah dan kering, recycle, dll.

Kalopun emang lagi di jalan, gak nemu tempat sampah, simpen dulu deh di dalem tas. Kalo udah ketemu tempat sampahnya, baru deh dibuang. As simple as that!

Everyone can be an Eco Hero.
Let's start from small thing.


*dari berbagai sumber.